Jenis Kolaborasi di Dunia Kerja

 

 

Kolaborasi tidak hanya dilakukan oleh individu atau kelompok tertentu. Anda tahu, perusahaan juga bisa berkolaborasi. Oleh karena itu, berbagai jenis kolaborasi ada di dunia kerja.

Tentunya jenis kerjasama ini membutuhkan jumlah dan kontribusi yang berbeda.

Memahami berbagai jenis kolaborasi itu penting karena dapat membantu Anda memutuskan jenis mana yang tepat untuk situasi Anda.

Jenis-jenis kerjasama dalam dunia kerja

  1. Kolaborasi internal

Kolaborasi internal adalah ketika individu atau kelompok yang tergabung dalam suatu organisasi bekerja sama dan berbagi pengetahuan satu sama lain.

Kerjasama ini sangat luas dan dapat berlangsung dalam berbagai bentuk dan tingkatan di dalam perusahaan.

Biasanya, dalam kolaborasi internal, informasi tidak dibagikan dengan orang lain kecuali diizinkan.

Beberapa keuntungan dari kerjasama internal adalah sebagai berikut.

  • Mendorong transparansi informasi antar pihak yang berkepentingan.
  • Bantu semua yang terlibat berbagi informasi dan ide untuk mencapai tujuan dan menyelesaikan pekerjaan.
  1. Kolaborasi eksternal

Kolaborasi eksternal adalah kerjasama yang menguntungkan. Mengapa?

Dalam kolaborasi ini, seorang individu atau kelompok akan berbagi pengetahuan dengan individu di luar organisasi (misalnya, konsumen, pemasok, perusahaan lain) dan berkolaborasi dengan pesaing.

Kehadiran kolaborasi eksternal memungkinkan perusahaan memperoleh berbagai hal yang mendukung keberlanjutannya, seperti feedback atau wawasan saat meluncurkan produk baru.

Contoh kolaborasi eksternal adalah survei yang dilakukan perusahaan saat konsumen membeli produk untuk menentukan kepuasan pelanggan.

  1. Kerja tim

Menurut LumApps, kolaborasi tim adalah bentuk kolaborasi yang paling umum di antara jenis kolaborasi lainnya.

Dalam jenis kolaborasi ini, setiap anggota tim saling mengenal, terutama dalam hal peran dan pengaruhnya.

Biasanya, akan ada seorang pemimpin yang mengawasi setiap anggota tim.

Semua orang di dalamnya secara teratur berkolaborasi untuk menyelesaikan pekerjaan. Semua anggota tim dihargai sama ketika pekerjaan selesai.

  1. Berkolaborasi lintas departemen

Kolaborasi lintas departemen merupakan bentuk kerjasama internal dimana satu departemen dalam suatu perusahaan bekerja sama dengan departemen lain untuk mencapai tujuan bersama.

Seringkali, satu pihak akan memberikan pengetahuan atau bantuan yang dibutuhkan oleh departemen lain.

Kolaborasi ini biasanya terjadi ketika sebuah departemen harus menyelesaikan sebuah proyek.

Misalnya, saat meluncurkan produk baru, departemen produk akan bekerja sama dengan tim pemasaran.

Departemen Produk akan memberikan dan menjelaskan manfaat dari produk baru tersebut.

Pemasar kemudian akan menyusun kampanye yang menarik berdasarkan informasi yang diperoleh.

  1. Kerjasama masyarakat

Kolaborasi komunitas merupakan bentuk lain dari berbagai jenis kolaborasi yang ada.

Seringkali, tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk belajar dan berbagi pengetahuan, bukan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Misalnya, Anda bergabung dengan komunitas pengembang perangkat lunak profesional di Internet.

Di komunitas, Anda dapat mengajukan pertanyaan tentang hambatan yang Anda temui di tempat kerja dan mendapatkan umpan balik dan saran untuk menyelesaikannya.

  1. Kolaborasi virtual

Jenis kolaborasi lain yang perlu Anda ketahui adalah kolaborasi virtual.

Dalam kolaborasi ini, Anda dan anggota tim Anda dapat bekerja sama bahkan di lokasi yang berbeda.

Jenis kolaborasi ini sangat penting untuk tim yang bekerja dari jarak jauh.

Dalam kolaborasi ini, Anda dan kolega Anda menggunakan aplikasi kolaborasi virtual yang memungkinkan Anda bekerja dan berbagi informasi.

Aplikasi untuk berbagi pesan dan informasi (seperti Slack) hingga aplikasi konferensi video (seperti Zoom atau Google Meet) sering digunakan dalam kolaborasi ini.

  1. Kolaborasi awan

Menurut Memang, kolaborasi cloud adalah bentuk kolaborasi virtual.

Dalam kolaborasi ini, Anda dan kolega dapat mengerjakan sebuah dokumen secara bersamaan menggunakan aplikasi dan software berbasis cloud.

Kolaborasi ini memungkinkan Anda untuk bekerja secara efektif saat mengerjakan proyek bersama rekan kerja.

Misalnya, dalam kolaborasi cloud, saat Anda membuat presentasi, Anda tidak perlu mengirimkannya melalui email ke setiap anggota tim dan menunggu mereka untuk meninjaunya.

Cukup kirimkan tautan ke presentasi Anda dan orang lain dapat berkomentar, mengedit, dan memberikan umpan balik secara langsung di file presentasi.

Beberapa contoh aplikasi kolaborasi cloud termasuk Google Workspace Indonesia dan Microsoft 365.

  1. Aliansi strategis

Aliansi strategis adalah jenis kerjasama yang melibatkan dua atau lebih perusahaan yang bekerja menuju tujuan yang sama.

Kerjasama ini dapat berjalan dalam jangka panjang atau pendek.

Dalam kolaborasi ini, para pihak saling berbagi pengetahuan dan sumber daya.

Misalnya, Perusahaan A dapat bermitra dengan Perusahaan B untuk menyediakan platform pendidikan untuk melatih karyawan baru.

Dalam kerjasama ini Perusahaan A tidak perlu lagi membuat konten pelatihan, karena Perusahaan B secara otomatis akan mengambil alih tugas memberikan pelatihan kepada karyawan baru Perusahaan A.

Sebagai imbalannya, Perusahaan A juga mempromosikannya di setiap produk yang dibuat oleh Perusahaan B.

  1. Kolaborasi jaringan

Dalam kolaborasi web, Anda dapat bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan pribadi.

Dalam jaringan ini, setiap orang tidak perlu mengenal satu sama lain secara pribadi.

Anda dapat berkontribusi ke jaringan dengan berbagi informasi atau pengetahuan yang dapat digunakan orang lain untuk keuntungan mereka sendiri.

Anda juga dapat menanyakan tentang lowongan pekerjaan di suatu bidang dengan memposting di media sosial.

Seseorang mungkin memberikan informasi dan mengirim tautan ke lowongan pekerjaan yang dapat Anda lamar.