Apa Risiko Kesehatan bagi Wanita yang Kerja Malam?

Bekerja pada malam hari pasti punyai banyak dampak negatif. Namun sering kadang pekerjaan menuntut kita untuk bekerja di malam hari, khususnya kalau profesi Anda pilot, petugas keamanan, petugas di rumah sakit, penjaga toko 24 jam, karyawan di bar dan kafe yang membuka malam, dan sebagainya. Bagi mereka yang bekerja di malam hari, sudah pasti mereka bakal kekurangan saat untuk beristirahat. Walaupun tersedia beberapa berasal dari mereka tidur selama 6-8 jam di siang harinya dan jadi sudah hidup bersama dengan normal tapi perihal tersebut pasti tidak bakal normal bagi tubuh mereka.

Siklus tubuh manusia

Dalam menggerakkan sistemnya, tubuh manusia bakal secara alamiah bekerja sesuai siklus. Berdasarkan sebuah penelitian ekstensif berkenaan siklus fisiologi, sistem pencernaan terdiri berasal dari tiga siklus yang didasarkan pada tiga kegunaan tubuh, yaitu menyerap sari-sari makanan, mencerna makanan, dan mengikis sampah-sampah makanan. Meskipun ketiga kegunaan tersebut bekerja aktif secara bersamaan, tapi mereka masing-masing bakal bekerja secara intensif selama delapan jam di saat tertentu.

1. Pukul 12.00-20.00 berlangsung sistem pencernaan
Sepanjang siklus ini merupakan saat yang pas untuk isi lambung bersama dengan makanan padat. Jika pada siklus ini perut Anda tidak diisi, maka Anda bakal jadi amat lapar.

2. Pukul 20.00-04.00 berlangsung sistem penyerapan
Sepanjang siklus ini berlangsung sistem penyerapan beberapa besar zat-zat makanan yang sudah tercerna dan pembagian zat-zat makanan ke semua anggota tubuh. Karena itu, tidur terlambat atau makan larut malam sanggup mengurangi pasokan kekuatan yang dibutuhkan untuk sistem penyerapan. Hambatan pada salah satu siklus sanggup mengacaukan siklus-siklus berikutnya.

3. Pukul 04.00-12.00 berlangsung sistem pembuangan

Pada step ini, ampas bakal banyak dikeluarkan, agar banyak orang yang jadi tidak punyai nafsu makan pada pagi hari. Hal tersebut sangatlah alami, dikarenakan tubuh sedang mengalami siklus pembuangan. Tubuh tidak amat membutuhkan makanan padat layaknya nasi dan daging yang susah dicerna di dalam kurun saat tersebut, justru bersama dengan memakan makanan yang susah dicerna tubuh bakal kekurangan kekuatan untuk sistem pembuangan.

Apa akibatnya kalau siklus tubuh kita terbalik?

Bekerja shift malam memicu siklus tubuh kita tidak mengikuti siklus normal. Yang harusnya menjadi saat bagi tubuh untuk beristirahat dan laksanakan penyerapan makanan pukul 20.00 hingga 04.00, malah kita pergunakan untuk beraktivitas, dan bahkan makan. Sebaliknya, di jam-jam saat tubuh harusnya laksanakan pembuangan atau pencernaan, kita malah tidur.

Apa pengaruhnya bagi tubuh?

1. Gangguan tidur
Sekitar 10% pekerja yang bekerja pada malam hari punyai gangguan tidur, juga insomnia, mengantuk berlebihan, dan mengalami ada masalah untuk selamanya terjaga di tempat kerja. Dr. Charles Samuels, direktur medis Centre for Sleep plus Human Performance di Calgary, perlihatkan bahwa pekerja shift merupakan orang yang hak tidurnya dirampas. Meski mereka sanggup membuat perubahan jadwal tidur menjadi pagi atau siang hari, selamanya saja bakal amat susah dikarenakan perihal itu bertentangan bersama dengan jam tubuh.

2. Berisiko diabetes jenis 2
Menurut sebuah belajar yang dipublikasikan pada jurnal Occupational & Environmental Medicine pada 226.652 partisipan, mereka yang bekerja malam hari punyai risiko 1.09 kali lebih besar mengidap diabetes. Lalu, belajar berikutnya di dalam jurnal PLoS Medicine perlihatkan bahwa pekerja yang punyai saat kerja shift berisiko mengidap diabetes jenis 2, perihal itu disebabkan oleh dampak pergantian saat pada aktivitas insulin yang memicu naiknya gula darah di dalam tubuh.

3. Obesitas jangka panjang
Tidur amat sebentar atau tidur tidak sesuai bersama dengan jam tubuh bakal memicu obesitas, layaknya yang dihasilkan oleh penelitian di Bringham plus Women’s Hospital. Karena pekerja malam sering punyai saat susah tidur di siang hari, maka mereka hadapi dua gangguan sirkadian dikarenakan bekerja di malam hari dan kurang tidur pada siang hari. Obesitas berlangsung dikarenakan terdapatnya penurunan leptin (hormon yang sesuaikan berat badan) dan sanggup memicu peningkatan selera makan dua kali lipat sekaligus peningkatan persentase gula darah akibat berubahnya aktivitas insulin.

4. Meningkatkan risiko terkena penyakit jantung
Bekerja pada malam hari sanggup menaikkan risiko penyakit jantung, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada British Medical Journal. Penelitian melibatkan 34 studi, dan hasilnya perlihatkan bahwa pekerja yang bekerja pada malam hari punyai risiko 7% terkena serangan jantung, 1,6% stroke iskemik, dan 7,3% jantung koroner.

Bagaimana dampaknya untuk wanita?
Sebuah belajar berasal dari Denmark menemukan, mereka yang bekerja malam hari punyai risiko keguguran 85% lebih tinggi daripada pekerja normal. Bahkan, sebuah riset th. 2010 di Italia perlihatkan interaksi antara bekerja shift, risiko kelahiran dini, dan berat bayi lahir rendah.

Menurut knowledge yang dikumpulkan berasal dari US Nurses Health Study yang melibatkan 240.000 perawat dan diamati selama 30 tahun, menunjukkan, perempuan yang bekerja shift malam selama beberapa th. punyai risiko lebih tinggi mengidap kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker endometrium.

Bagaimana langkah menghindar dampak jelek kerja malam?

Jika Anda sedang hamil, memperhatikan kecukupan saat tidur dan berat badan Anda. Minta bantuan tenaga pakar kalau Anda kurang meraih saat tidur atau mengalami ada masalah tidur. Dan, kalau Anda bekerja malam selama beberapa tahun, bicara bersama dengan dokter berkenaan barangkali untuk mengkonsumsi suplemen melatonin. Suplemen ini condong aman, tapi lumayan kompleks dan Anda membutuhkan bimbingan seorang pakar untuk menggunakannya branding agency jakarta.